Vape Tingkatkan Level Senyawa Kimia Terkait Kanker di Tubuh

Selasa, 06 Maret 2018 - 15:48 WIB
Vape Tingkatkan Level Senyawa Kimia Terkait Kanker di Tubuh
Vape Tingkatkan Level Senyawa Kimia Terkait Kanker di Tubuh
A A A
JAKARTA - Rokok elektrik atau vape sudah sering dipromosikan sebagai jalan untuk membantu para perokok dewasa mengurangi atau bahkan berhenti merokok. Setidaknya, cara ini dianggap bisa meminimalisasi kerusakan yang disebabkan rokok.

Tak hanya orang dewasa, para remaja dan ABG pun sekarang lebih memilih menggunakan vape daripada rokok konvensional. Padahal, di saat para peneliti terus meneliti keamanan vape, laporan terbaru di Pediatrics memperlihatkan, vaping atau merokok vape bisa meningkatkan level senyawa kimiawi berbahaya di dalam tubuh.

Laporan itu disusun berdasarkan penelitian terhadap hampir 100 remaja dari kawasan San Francisco Bay di University of California—San Francisco. Dari penelitian itu diketahui 67 remaja hanya merokok dengan vape, 16 orang menggunakan vape dan rokok konvensiondal dan 20 orang tidak merokok sama sekali.

Urin dan ludah mereka kemudian diuji untuk meneliti pecahan produk kimia berbahaya yang diasosiasikan dengan kanker. Bahan kimia ini ditemukan di tubuh remaja yang merokok dan vaping, tapi tidak pada mereka yang tidak merokok sama sekali.

Dikutip dari ABC News, sampel urin mereka yang merokok dan menggunakan vape terindikasi mengandung level benzene, ethylene oxide, acrylonitrile, acrolein dan acrylamide—yang semuanya terasosiasi dnegan risiko kanker yang lebih tinggi. Levelnya tiga kali lebih tinggi di tubuh mereka yang hanya menggunakan vape.

Para pengguna vape ini juga punya tiga kali lebih tinggi terhadpa keberadaan acrylonitrile, acrolein, propylene oxide, acrylamide, dan crotonaldehyde seperti di tubuh bukan pengguna. Senyawa kimia ini juga diasosiasikan dengan risiko kanker yang lebih tinggi.

“Keneradaan bahan berbahaya di vape sudah diketahui; sekarang kita hanya bisa mengatakan, senyawa ini ditemukan di tubuh orang yang menggunakan produk ini,” tulis para periset.

Sepertinya, rasa di cartridge vape-lah yang bermasalah. Di antara para pengguna vape, level acrylonitrile lebih tinggi di tubuh orang yang nge-vape dengan rasa buah—dibandingkan dengan yang memilih rasa permen, tembakau atau mentol.

Ini signifikan karena 55% pengguna vape—dan 67% yang merokok dan menggunakan vape—lebih suka rasa buah. Kajian ini tidak melihat apakah ada dari remaja yang terlibat dalam penelitian tersebut mengidap kanker.

Ini adalah kajian pertama yang melihat senyawa kimia di vape pada pengguna remaja. Kajian ini menyoroti kebutuhan memperingatkan para remaja bahwa belum banyak yang diketahui atas risiko kesehatan negatif yang diasosiasikan dengan vape.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6512 seconds (0.1#10.140)